Facebook
RSS

Kenali 5 Kesalahan Dalam Sektor Keuangan Yang Mungkin Terjadi Pada Bisnis Kecil

-
d.


Selalu ada resiko-resiko yang bermunculan saat menjalankan bisnis. Itulah sebabnya salah satu sikap dari pebisnis adalah sikap yang tak takut mengambil risiko. Pebisnis pun harus mampu memikirkan bagaimana cara supaya bisa meminimalisir terjadinya resiko buruk dalam usaha yang ia jalankan.
Nah, dari sekian resiko yang ada, resiko dalam hal keuangan menjadi suatu hal yang butuh diperhatikan supaya tidak terjadi kerugian pada bisnis tersebut. Untuk itulah dibutuhkan pengelolaan keuangan yang baik dan benar di suatu bisnis, khususnya bisnis kecil.
Sayangnya, tidak semua pebisnis benar-benar memiliki dasar yang kuat dalam hal keuangan dan bisnis. Apalagi saat masih di masa awal memulai bisnis, biasanya mereka akan cenderung lebih fokus dalam hal-hal lain seperti bagaimana cara mengembangkan usaha hingga bagaimana cara melayani para pelanggan dengan benar ketimbang urusan keuangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami telah mengumpulkan beberapa informasi menarik seputar kesalahan-kesalahan yang biasanya bisa terjadi pada bisnis-bisnis kecil. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan tersebut, diharapkan sebagai pebisnis sebisa mungkin menghindari terjadinya kesalahan serupa.
Lalu apa saja kesalahan-kesalahan tersebut? Berikut informasi selengkapnya.
·         Modal yang tidak cukup
Kekurangan modal adalah salah satu kesalahan dalam hal keuangan yang bisa saja terjadi pada bisnis-bisnis yang baru saja dirintis. Hal ini tentunya merupakan kesalahan yang bisa terjadi karena rencana bisnis yang kurang matang maupun perencanaan keuangan yang tidak teliti. Bagi Anda yang mungkin sedang atau hendak merintis bisnis kuliner atau bisnis lainnya, lebih baik buatlah terlebih dahulu rencana bisnis yang matang.
Kemudian pikirkan baik-baik seberapa banyak modal yang dibutuhkan. Jangan lupa juga untuk melebihkan jumlah tersebut untuk 6 bulan hingga 1 tahun ke depan. Supaya bisa berjaga-jaga apabila di awal-awal menjalankan bisnis ternyata pemasukan belum begitu lancar, sedangkan biaya sewa tempat hingga gaji karyawan tetap harus diberikan.
·         Tidak memiliki target yang jelas
Memiliki target yang jelas juga dibutuhkan dalam menjalankan bisnis. Maka dari itu cobalah tentukan target usaha dengan jelas, baik target jangka pendek (1-3 tahun), jangka menengah (4-6 tahun), maupun jangka panjang (7-10 tahun).
·         Tidak berpikir jauh ke depan
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan pebisnis dalam hal keuangan adalah tidak berpikir ke depan sehingga tidak mengontrol pengeluarannya. Hal seperti ini biasanya terjadi saat bisnis tersebut sedang mendapat banyak keuntungan, sehingga si pebisnis menggunakan uang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi sebanyak mungkin kebutuhan.
Sayangnya, mereka kemudian lupa bahwa bisnis tidak selamanya lancar dan permasalahan bisa terjadi kapan saja. Permasalahan-permasalahan tersebut terjadi misalnya karena ternyata tiba-tiba jumlah pelanggan menurun sehingga pendapatan juga tidak seberapa.
Nah, karena para pebisnis tersebut sebelumnya sudah terlanjur menghabiskan banyak uang dan tidak menyimpan untuk masa-masa seperti ini, tentu saja di saat sulit mereka pun akan bingung dengan apa yang harus dilakukan, bukan? Maka dari itu sangat disarankan bagi para pebisnis untuk tetap mengontrol pengeluarannya bahkan meskipun bisnis sedang untung-untungnya
·         Tidak menghitung harga produk jual dengan benar
Kesalahan selanjutnya adalah tidak memperhitungkan harga produk jual dengan benar. Hal seperti ini bisa mendatangkan kerugian yang bisa mencapai tidak hanya puluhan namun bahkan jutaan rupiah jika dibiarkan secara terus menerus. Maka dari itu, perhitungkan penetapan harga dan segala sesuatunya dengan matang, setidaknya tetapkan harga jual sekitar 30% hinggal 100% dari harga modal.
·         Tidak mengecek statement bank
Sesibuk apapun, Anda tetap harus sesekali mengecek statement akun bank bisnis yang dijalankan. Apabila sulit, pekerjakanlah seseorang untuk bekerja sebagai bookeper supaya ia yang nantinya bertugas melihat dan memantau setiap transaksi yang dilakukan supaya bisa dipastikan bahwa setiap uang digunakan dan mengalir dengan semestinya. Apalagi sekarang berkat kecanggihan teknologi, Anda tidak perlu lagi repot-repot ke bank untuk mencetak buku tabungan supaya bisa melihat statement bank.
Kini bahkan sudah banyak bank yang menyediakan fasilitas e-banking dan/atau m-banking, sehingga Anda bisa melihat statement bank lewat akun online ataupun aplikasi dari bank tersebut.
Sumber: eco racing

Leave a Reply